Dalam perjalanan sejarah kehidupan manusia tidak terlepas
dari perhiasan karena sudah dari sembilan puluh ribu tahun menusia telah
memakai perhiasan sebagai alat untuk mengekspresikan kekayaan maupun tingkat
sosialnya dimana perhiasan digunakan dalam aktivitas budaya dan agama manusia.
Pembuatan perhiasan dalam kehidupan manusia telah mengalami perkembangan sejak
dahulu dari materialnya yang sederhana pada awalnya hingga terbuat dari logam
mulia emas. Awalnya perhiasan mulai dibuat dari kerang yang diuntai menjadi
kalung atau gelang yang dirangkai dengan tali yang dipakai sebagai jimat. Dari
bahan sederhana tersebut pembuatan perhiasan berkembang yang awalnya berupa
kalung berkembang dengan pembuatan gelang, cincin dan anting-anting dengan
bahan dengan logam mulia. Diketahui penggunaan perhiasan gelang yang terbuat
dari emas pertama sekali dipakai pada 4.700 SM pada masa pemerintahan Raja Zer.
Perhiasan Emas |
Fungsi Perhiasan
Dari masa ke masa bentuk dan fungsi perhiasan telah
mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat panjang, mulai berbentuk koin
hingga bentuk aksesori perhiasan yang terbuat dari emas menjadi sarana ekspresi
nilai seni dan kekayaan suatu bangsa atau kerajaan. Pada awalnya emas yang
berbentuk koin digunakan sebagai mata uang sehingga banyak kerajaan yang
membuat dan mengumpulan sebanyak mungkin kon emas ini sebagai tanda kekayaan
dan kejayaan kerajaan. Bentuk emas ini kemudian berkembang dengan bentuk yang
mempunyai nilai hiasan atau dekoratif dengan berbagai dasar fungsi sebagai pin,
bros, gesper. Benda-benda ini menjadi perhiasan dalam kehidupan kerjaan bahkan
memiliki peran penting dalam keagamaan dan status sosial pemiliknya.
Pada masa Kerajaan Mesir merupakan sebagai awal perkembangan
bentuk perhiasan modern. Di kerjaan Mesir pada masa banyak pengrajin yang berprofesi
sebagai pembuat perhiasan dan mereka memiliki keahlian dan kemampuan yang
berkembang dalam membuat berbagai bentuk
perhiasan dengan bentuk artistik dengan bahan dari emas. Dengan demikian
perhiasan semakin berkembang penggunaannya karena emas tersedia dan mudah
didapatkan oleh pembuat perhiasan.
Perhiasan emas dengan bentuk artistik umumnya digunakan
pemiliknya sebagai jimat dan biasanya perhiasan emas ini dikombinasi dengan
batu permata tertentu. Selain mahal batu permata yang mahal dianggap menjadi
perhiasan yang berharga dan oleh pemiliknya dianggap mempunyai kekuatan mistik
tertentu kepada pemakainya sesuai dengan jenis batu permatanya.
Perhiasan Pada Masa Yunani dan Romawi
Yunani dan Romawi memiliki variasi gaya dan bentuk perhiasan
yang beragam dan oleh karena Yunani dan Romawi merupakan kerajaan yang banyak
melakukan perdagangan dengan tetangganya sehingga budaya kerajaan ini memberi
pengaruh kuat terhadap perkembangan perhiasan. Budaya simbolisme sangat
mempengaruhi perhiasan dimana perhiasan sering dibuat untuk melambangkan
dewa-dewa yang mereka percayai dalam budaya mereka. Dalam embuat perhiasan
mereka mempunyai teknik pembuatan yang semakin rumit dan sulit. Dalam masa ini
dengan teknik yang berkembang bentuk perhiasan yang berbentuk anting-anting
semakin dikenal luas.
Perhiasan Pada Masa Pertengahan
Pada masa pertengahan kebudayaan perkembangan perhiasan
kebanyakn mengadopsi buda kekristenan. Pada masa ini perhiasan yang banyak
digunakan terutama yang bentuknya melambangkan iman Kristen. Pada masa ini
biara-biara gereja bertanggung jawab pada perkembangan perhiasan dunia dengan
mendukung para pengrajin untuk meningkatkan keahlian dan teknik mereka dalam
membuat perhiasan dengan kualitas yang terjamin. Pada saat ini terjadi
peningkatan kebutuhan terhadap perhisan emas dan batu permata dan oleh sebab
itu mulai banyak terjadi pemalsuan yang melakukan peniruan terhadap design yang
berkualitas.
Perhiasan selama periode Renaisans
Perkembangan perhiasan masa Renaissance mengalami perubahan
tujuan dimana sebelumnya perhiasan digunakan sebagai simbol untuk
mengekspresikan keyakinan sebagai kesatuan antara budaya dan agama berubah
nilainya menjadi simbol ekspresi keindahan atau kekayaan pribadi pemakainya.
Karena dilihat sebagai simbol kekayaan maka perhiasan mulai banyak dikumpulkan
yang umumnya berbentuk koin emas. Bentuk koin emas ini banyak berkembang karena
mudah dipakai sebagai pengaman kekayaan dan mudah untuk diamankan serta mudah
untuk dijual. Sementara yang bentuknya sebagai perhiasan emas banyak diberi
atribut batu-batu permata yang warnanya cemerlang dan beragam. Pada masa ini
berkembang penggunaan berlian sebagai batu permata dan teknik pemotongannya
juga berkembang. Dalam masa ini perhiasan mulai dikenal sebagai mata uang karena
karena mudah untuk dilindungi, mudah untuk dijual dan mudah untuk disimpan.
Dengan semakin banyaknya jumlah manusia yang memiliki
kekayaan kebutuhan perhiasan semakin tersebar ditambah dengan penemuan-penemuan
daerah baru terjadi juga perubahan bentuk dan teknik pembuatan perhiasan.
Bentuk perhiasan mulai mengambil bentuk flora dan fauna, dimana teknik
pengerjaannya semakin rumit dan kreasinya semakin tinggi. Tren ini berkembang juga
sejak revolusi industri yang membawa perubahan pada dunia dengan cepat demikian
juga pada perhiasan terjadi perubahan mode dan tren yang semakin cepat hingga
saat ini.
Perhiasan sebagai alat ekspresi artistik semakin mudah
didapatkan karena alat dan bahan produksinya semakin mudah didapatkan. Selain
itu karena saat ini tanda-tanda kekayaan dan status social bukan lagi
didasarkan pada logam mulia dan batu permata, maka penggunaan bahan perhiasan
semakin beragam.
Dengan teknologi yang semakin baik perhiasan bisa juga
dibuat dari bahan sintetis sehingga perhiasan semakin murah dan terjangkau.
Perhisan lebih banyak fokus terhdapan kreativitas dan desain sebagai ekspresi
keindahan. Namun walaupun begitu jika perhiasan yang terbuat dari emas masih
memiliki nilai yang tetap dalam mengekspresikan keindahan dan kekayaan manusia.
Demikianlah sejarah perkembangan perhiasan dalam kehidupan
manusia sejak dahulu kala hingga saat ini sebagai bentuk ekspresi pribadi yang
semakin luas dan bertumbuh senantiasa. Perjalanan sejarah perhiasan merupaan
sesuatu yang menarik untuk dilihat dari waktu ke waktu. Untuk itu coba kita
runtun perkembangan tersebut sebagai sebuah time line seperti dibawah ini.
Perjalanan Perkembangan Perhiasan Dari Waktu ke Waktu
Mesir Kuno (5550 SM – 20 SM)
Era baru produksi perhiasan dengan perubahan bahan material
pembuatan perhiasan dengan mulainya digunakan tembaga untuk pembuatan
perhiasan. Selain itu perhiasan diproduksi berbagai manik-manik berkilau dan
desain perhiasan dengan menggunakan bentuk hewan.Penggunaan berbagai macam
batu-batuan, yang popular pada saat itu adalah carnelian, feldspar, amethyst,
chalcedony, lapis lazuli, dan pirus untuk membuat perhiasan.
Mesopotamia Kuno (2750 SM – 1200 SM)
Perhiasan kebanyakan dibuat dengan desain dedaunan, anggur,
kerucut, dan spriral. Batu-batuan yang sering digunakan oleh masyarakat
Mesopotamia Kuno antara lain akik, lapis, jasper, dan carnelian.
Cina Kuno (2200 SM – 300 SM)
Pada masa ini, batu-batuan yang paling banyak digunakan
dalam pembuatan perhiasan adalah giok dan berlian. Mengukir batu giok menjadi
sebuah kesenian yang indah pada masa dinasti Shang (1600 SM – 1050 SM). Desain
perhiasan pada masa ini biasanya menyerupai bentuk gulungan, bunga, kura-kura,
sayap burung, naga, phoenix untuk membuat berbagai jenis perhiasan, seperti
hiasan kepala, kalung, hiasan dada, liontin koin dan candi, cincin, gelang, dan
mahkota.
Yunani Kuno (1400 SM – 31 SM)
Perhiasan pada masa Yunani Kuno dibuat dengan bentuk hewan
dan kerang dengan menambahkan berbagai batu-batuan untuk hiasan, seperti
amethyst, mutiara, chalcedony, carnelian, garnet, dan zamrud.
Romawi Kuno (500 SM – 400 M)
Masyarakat Romawi Kuno menyukai cincin dengan cap, bros, dan
jimat yang dibuat dengan desain kepala hewan dan ular melingkar dengan
menggunakan batu-batuan seperti safir, zamrud, mutiara, amber, garnet, jet, dan
berlian.
Abad Pertengahan (1066 – 1485)
Perhiasan pada Abad Pertengah meluas seiring perkembangan
agama. Jenis perhiasan yang popular pada masa itu adalah perhiasan rambut dan
perhiasan pakaian yang biasa digunakan saat upacara keagamaan, kalung, liontin,
gelang, cincin, gesper, dan perhiasan kepala dengan taburan batu-batuan seperti berlian, ruby,
safir, zamrud, dan mutiara.
Georgia (1760 – 1830)
Perhiasan fokus terhadap design yang mewah dan semakin rumit, seperti kalung multi
rantai. Biasanya digunakan batu-batu permata seperti ruby, zamrud, safir, dan
mutiara.
Victoria (1835 – 1900)
Desain perhiasan yang romantis dan natural semakin dominan,
seperti bentuk hati, bintang, bulan sabit, burung, dan serangga. Jenis
perhiasan yang sering gunakan adalah bros, cincin, kalung, gelang, dan cincin
yang dihiasi dengan batu mulia seperti berlian, ruby, zamrud, safir, dan mulia,
atau pun batu semi mulia seperti amethyst, coral, garnet, dan opal.
Art Nouveau (1890 – 1910)
Desain perhiasan yang dibuat meliputi garis berliuk yang
indah dan bentuk bunga. Mereka juga menggunakan semua jenis batu semi mulia
untuk membuat perhiasan.
Edwardian (1895 – 1915)
Desain perhiasan pada era ini dipengaruhi oleh Art Nouveau
Art Deco (1920 – 1935)
Desain perhiasan yang disukai dengan warna-warni cerah ,
bentuk geometris, desain yang abstrak, dan seni oriental, yang dihiasi dengan
batu-batuan seperti berlian, ruby, zamrud, mutiara, opal, amethyst, coral, dan
garnet. Perhiasan dalam bentuk jam tangan mulai popular dan digemari berbagai
kalangan pada masa ini
Retro (1939 – 1949)
Desain perhiasan dipengaruhi adanya Perang Dunia 2yang menyebabkan terjadi embargo
untuk batu mulia, sehingga bahan pembuat perhiasan pada tahun tersebut berganti
ke logam dengan desain motif patriotik, batu semi mulia, dan batu sintetis.
1950-an
Sehabis Perang Dunia 2, masyarakat dunia tertarik kembali
dengan perhiasan yang berwarna cerah, penggunaan rhinestone, dan manik-manik
besar. Berlian juga menjadi batu permata yang paling popular.
0 comments